3.3.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada
Murid
Perkenalkan saya Etika Septiyana,
Calon Guru Penggerak (CGP) dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan angkatan 4.
Fasilitator saya bernama ibu Trimurty Matoyo, S.Pd., M.M. dengan Pengajar
Praktik (PP) ibu Idupria, S.Pd. Instansi saya di SMAN 1 Kisam Tinggi daerah
yang berada di pelosok yang merupakan tempat yang jauh untuk dijangkau dan sebagian tempat juga belum
mendapatkan fasilitas internet yang memadai.
1.
Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak
pada murid?
Yang menarik bagi saya setelah mempelajari ngelolaan program yang
berdampak pada murid ini adalah mengenai merancang program yang mempunyai andil
yang sangat besar terhadap murid yang dapat berdampak kepada murid. Kita harus
mempertimbangkan potensi yang ada pada murid kita. Menumbuhkan jiwa
kepemimpinan murid ini merupakan salah satu hal yang tergolong akan membutuhkan
usaha ekstra bagi para guru. Dalam memberikan pengelolaan program yang
berdampak pada murid harus disertai dan didukung oleh 7 lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
tersebut.
2.
Apa yang mengejutkan yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan
program yang berdampak pada murid?
Dalam mengelola program yang berdampak pada murid
bukanlah merupakan hal yang mudah, ita harus menjalin kolabporasirasi dengan
seluruh pihak baik itu rekan sejawat, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga kependidikan, wali murid dan
masyarakat sekitar. Program yang dibuat haruslah dapat menumbuhkembangkan jiwa
kepemimpinan murid. Murid sebenarnya
memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan
kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka
saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita
katakan: saat murid memiliki agency. Dengan suara, pilihan, dan
kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi
seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Dan yang sebenarnya tugas
kita sebagai guru hanya untuk menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di
mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan atas apa yang mereka
pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka,
dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka baik dalam pembelajaran
maupun kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat. Peran komunitas juga
sangatlah penting dalam mewujudkan kepemimpinan murid ini
3.
Apa yang berubah yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi
ini?
Saya akan memulai membuat pengelolaan program yang
berdampak pada murid, dengan menggunakan table bagja akan dibuat rancangan
awalnya sampai ke output yang diinginkan. Dengan menggunakan table ini maka
fokus dalam membuat program yang berdampak pada murid mulai dari buat
pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi.
4.
Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?
Yang menantang bagi saya adalah kita perlu
memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam
mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat
berkembang dengan baik. Tugas guru hanya menyediakan lingkungan yang
menumbuhkan budaya di mana siswa memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam
apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka
melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Untuk pengelolaan ini juga membutuhkan monitoring evaluasi terhadap kegiatan
yang kita lakukan, kegiatan yang masih berjalan sehingga dalam prosesnya dapat
kita amati, cermati dan akhirnya kita dapat melakukan refleksi terhadap progam
tersebut.
5.
Sumber-sumber dukungan
yang saya miliki untuk membantu saya
menyusun program yang berdampak pada murid.
Sumber-sumber dukungan yang saya miliki yaitu
kepala sekolah, rekan sejawat, komunitas
guru, siswa, dan orangtua, wali murid dan masyarakat sekitar
sehingga dapat mewujudkan program yang berdampak pada murid.
0 komentar:
Posting Komentar