Rabu, 21 Oktober 2020

Cara Menghitung Entalpi Reaksi Pada Termokimia

            Termokimia berasal dari dua kata, yaitu termo dan kimia. Termo artinya panas atau kalor sedangkan kimia adalah cabang dari ilmu. Jadi termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang panas/kalor. Dalam termokimia ada 4 cara dalam menghitung entalpi/kalor suatu reaksi kimia, yaitu dengan menggunakan:

1. Kalorimeter
2. Hukum Hess
3. Data Energi Pembentukan
4. Data Energi Ikatan

1. Kalorimeter
        Entalpi/Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan dengan kalorimeter. Proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri. Sedangkan alat yang digunakan adalah Kalorimeter. Data ΔH reaksi yang terdapat pada tabel-tabel umumnya ditentukan secara kalorimetri. Kalorimetri sederhana ialah mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Kalorimeter dapat disusun seperti gambar berikut: 

Plastik merupakan bahan nonkonduktor, sehingga jumlah kalor yang diserap atau yang berpindah ke lingkungan dapat diabaikan. . Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya. Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka:

q larutan =   m · c · Δt

dengan: q = jumlah kalor (J)
m = massa campuran (gram)
c = kalor jenis larutan (J/ g. K)
Δt = kenaikan suhu (K)

Contoh: 
Sebanyak 7,5 gram LiOH (Ar Li = 7, O = 16, H = 1) dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah kristal LiOH itu larut, ternyata suhu kalorimeter beserta isinya naik dari 24 °C menjadi 35 °C. Kalor jenis larutan = 4,2 J /g K dan kapasitas kalor kalorimeter = 12 J/K. Tentukan besarnya entalpi pelarutan LiOH dalam air?


Jawab:































2. Hukum Hess
        Hukum Hess berbunyi: "Perubahan entalpi reaksi (ΔH) tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir dari reaksi tersebut".
Untuk memahami perhitungan dengan menggunakan ini, bisa dilihat dari contoh soal berikut:

     Contoh:

Jawab:



3. Data Energi Pembentukan

        Perhitungan yang ketiga menggunakan data energi pembentukan standar. Adapun data energi pembentukan standar beberapa zat/senyawa terlihat pada tabel berikut:

Adapun rumus yang digunakan adalah:



Contoh:


Jawab:


4. Data Energi Ikatan
     Yang terakhir menggunakan data energi ikatan. Data energi ikatan beberapa zat/senyawa dapat dilihat pada tabel berikut:
Rumus yang digunakan adalah:
 
Contoh:
Jawab:

0 komentar:

Posting Komentar