1 mol
adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-molekulnya
sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.
Jika bilangan Avogadro = L maka :
L = 6.023 x 1023 |
1 mol atom
= L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersehut.
Contoh:
Berapa
molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ?
Jawab:
Mr
NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH =
Banyaknya
molekul NaOH = 0.5 L = 0.5 x 6.023 x 1023 = 3.01 x 1023 molekul.
PERSAMAAN
REAKSI MEMPUNYAI SIFAT
1. |
Jenis
unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama |
2. |
Jumlah
masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama |
3. |
Perbandingan
koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den
tekanannya sama) |
Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g) ®
NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang
termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan
koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S ® c NO + d S + e H2O
Berdasarkan
reaksi di atas maka
atom N : a
= c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e ® 3a = a + e ® e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a ®
2b = 3a ® b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga misalnya a = 2 berarti: b =
d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya :
2 HNO3 + 3 H2S ® 2 NO + 3 S + 4 H2O
Hitungan
kimia adalah cara-cara perhitungan yang berorientasi pada hukum-hukum dasar
ilmu kimia.
Dalam hal ini akan diberikan bermacam-macam contoh soal hitungan kimia beserta
pembahasanya.
Contoh-contoh soal :
1. |
Berapa
persen kadar kalsium (Ca) dalam kalsium karbonat ? (Ar: C = 12 ; O= 16 ;
Ca=40) Jawab
: 1 mol
CaCO, mengandung 1 mol Ca + 1 mol C + 3 mol O |
2. |
Sebanyak
5.4 gram logam alumunium (Ar = 27) direaksikan dengan asam klorida encer
berlebih sesuai reaksi : 2 Al (s) + 6 HCl (aq) ® 2 AlCl3
(aq) + 3 H2 (g) Berapa
gram aluminium klorida dan berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan pada
kondisi standar ? Dari
persamaan reaksi dapat dinyatakan Jadi: AlCl3
yang terbentuk = 0.2 x Mr AlCl3 = 0.2 x 133.5 = 26.7
gram |
3. |
Suatu
bijih besi mengandung 80% Fe2O3 (Ar: Fe=56; O=16).
Oksida ini direduksi dengan gas CO sehingga dihasilkan besi. Jawab: 1 mol Fe2O3
mengandung 2 mol Fe |
4. |
Untuk
menentukan air kristal tembaga sulfat 24.95 gram garam tersebut dipanaskan
sampai semua air kristalnya menguap. Setelah pemanasan Jawab
: misalkan
rumus garamnya adalah CuSO4 . xH2O CuSO4
. xH2O ®
CuSO4 + xH2O 24.95
gram CuSO4 . xH2O = 159.5 + 18x mol 15.95
gram CuSO4 = 159.5 mol = 0.1 mol menurut
persamaan reaksi di atas dapat dinyatakan bahwa: 24.95/
(159.5 + 18x) = 0.1 ® x = 5 Jadi
rumus garamnya adalah CuS04 . 5H2O |
Rumus
Empiris dan Rumus Molekul
Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.
Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam
molekul.
Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan apabila diketahui salah satu:
-
- %
- perbandingan
Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga
diketahui maka rumus molekulnya dapat ditentukan.
Contoh: |
Suatu
senyawa C den H mengandung 6 gram C dan 1 gram H. |
||||||||||||||||||
Jawab: |
mol C :
mol H = 6/12 : 1/1 = 1/2 : 1 = 1 : 2 Bila Mr
senyawa tersebut = 28 maka: 12n + 2n = 28 ®
14n = 28 ® n =
2 Jadi rumus molekulnya : (CH2)2
= C2H4 |
||||||||||||||||||
Contoh: |
Untuk
mengoksidasi 20 ml suatu hidrokarbon (CxHy) dalam
keadaan gas diperlukan oksigen sebanyak 100 ml dan dihasilkan CO2
sebanyak 60 ml. Tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut ! |
||||||||||||||||||
Jawab: |
Persamaan
reaksi pembakaran hidrokarbon secara umum CxHy
(g) + (x + 1/4 y) O2 (g) ® x CO2 (g) + 1/2 y H2O (l) Maka:
atau: 1 : 3 =
1 : x ® x = 3 |
PEREAKSI
PEMBATAS
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti
bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian
disebut pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Anda
perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar :
Pereaksi Pembatas
Reaksi di
atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2
mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan
4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang
bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y
habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Pereaksi
pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir
reaksi.
Dalam
hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua
mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil
bagi terkecil, merupakan pereaksi pembatas. |
0 komentar:
Posting Komentar